Senin, 12 Juli 2010

Melakukan Wawancara

Tujuan wawancara adalah menggali informasi tertentu dari narasumber. Agar tujuan itu tercapai, kegiatan wawancara harus dilakukan dengan tahap-tahap berikut ini.

1. Tahap persiapan

a. Tentukan tujuan wawancara yang akan dilaksanakan.

b. Tentukan informasi, keterangan, dan data yang diperlukan sesuai dengan tujuan wawancara.

c. Pilihlah instansi atau orang-orang yang akan dijadikan narasumber yang dapat memberikan informasi, keterangan, atau data yang diperlukan.

d. Hubungilah narasumber sebelum wawancara dilaksanakan. Rundingkanlah dengan mereka hal-hal yang berkaitan dengan teknik pelaksanaan wawancara, misalnya mengenai tempat, waktu, dan sebagainya.

e. Susunlah pokok-pokok pertanyaan yang akan digunakan dalam pelaksanaan wawancara.

2. Tahap pelaksanaan

a. Langkah Pembukaan

Dalam tahap ini, pewawancara memperkenalkan diri sekaligus mengemuakan maksud dengan tujuan wawancara. Pewawancara hendaknya mengikuti tata aturan dan kesopanan, baik dalam penampilan maupun penggunaan bahasa. Penampilan hendaknya rapi, bersih, dan enak dipandang. Adapun dalam penggunaan bahasa, hendaklah ia menggunakan tutur kata yang sopan dan tidak menyinggung perasaan orang yang diwawancarai.

Supaya proses tanya jawab berlangsung dengan baik, akan lebih baik apabila pewawancara mengenal lebih jauh mengenai identitas atau keterangan-keterangan yang berkenaan dengan pribadi narasumber. Penanya haru mengenal pribadi yang ditanya secara tepat, mulai dari nama, keahlian, sampai pada pekerjaan atau jabatannya

b. Tahap Inti

Ajukan pertanyaan secara sistematis. Kemukakan pertanyaan itu secara jelas dan singkat. Jumlah pertanyaan hendaknya disesuaikan dengan situasi dan waktu. Pertanyaan-pertanyaan hendaknya disampaikan dengan ramah sehingga dapat menciptakan suasana akrab dengan orang yang diwawancarai.

Selama proses wawancara berlangsung, pewawancara hendakanya bersikap sebagai pihak netral. Artinya, ia tidak memihak pada suatu konflik pendapat, peristiwa, ataupun konflik-konflik lainnya yang mempengaruhi sikap, pendirian, ataupun emosi-emosi narasumber. Selain itu, pewawancara harus pula mempunyai kesiapan dan taktik-taktik khusus dalam mengatasi kesulitan-kesulitan yang mungkin terjadi, misalnya jawaban yang dikemukakan narasumber tidak relevan dengan pertanyaan, ketertutupan sikap narasumber, dan sebagainya.

Pewawancara hendaknya memiliki kemampuan mendengar yang akurat. Catatlah data penting yang dikemukakan oleh orang yang diwawancarai. Apabila perekaman data data menggunakan tape recorder hendaknya berdasarkan persetujuan narasumber terlebih dahulu. Namun meskipun demikian, pewawancara tetap melakukan pencatatan, yang cukup berupa kata-kata kunci dari pendapat yang dikemukakan narasumber.

c. Tahap Akhir

Akhiri kegiatan wawancara dengan kesan yang baik dan menyenangkan. Pewawancara hendaknya menyatakan uacapan terima kasih. Tetaplah pelihara hubungan yang baik.

Sebelum hasil wawancara itu diolah atau dipublikasikan, sebaiknya narasumbe mengetahui rekaman atau catatan dari pendapat-pendapat yang dikemukakan itu. Cara ini dapat menghindari kesalahpahaman di samping memberikan kesempatan kepada narasumber untuk mengoreksi kekeliruan yang mungkin terjadi dari yang telah dikatakannya.